Herbahale.com - Takut lemas dan pusing saat puasa? Banyak orang beralih ke oralit, tapi benarkah itu solusi terbaik? Simak fakta ilmiahnya di sini!
Kamu mungkin pernah dengar bahwa minum oralit saat puasa bisa mencegah dehidrasi. Faktanya, oralit memang efektif menggantikan elektrolit yang hilang, tapi tidak disarankan untuk digunakan rutin oleh orang sehat saat puasa. Tubuh kamu biasanya cukup terhidrasi dengan cukup minum air putih saat sahur dan berbuka. Oralit lebih cocok untuk kondisi diare atau dehidrasi berat, bukan sebagai pencegahan harian. Simak penjelasan lengkapnya!
Saat bulan puasa tiba, banyak orang mulai mencari cara agar tetap segar sepanjang hari terutama saat cuaca panas atau aktivitas padat. Salah satu tren yang sering muncul adalah minum oralit sebelum sahur, dengan harapan bisa mencegah dehidrasi dan menjaga energi. Tapi, benarkah oralit memang diperlukan saat puasa? Atau justru bisa membahayakan jika dikonsumsi sembarangan?
Yuk, kita kupas tuntas fakta ilmiah di balik penggunaan oralit saat puasa.
Apa Itu Oralit dan Untuk Apa?
Oralit (atau oral rehydration solution/ORS) adalah larutan yang mengandung campuran garam, gula, dan elektrolit (seperti natrium, kalium, dan klorida) dalam takaran tertentu. Tujuannya adalah menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare, muntah, atau dehidrasi berat.
Oralit sangat efektif dan direkomendasikan oleh WHO sebagai terapi utama untuk dehidrasi ringan hingga sedang terutama pada anak-anak dan lansia.
Apakah Tubuh Kamu Rentan Dehidrasi Saat Puasa?
Selama puasa, kamu tidak minum dan makan selama sekitar 12–14 jam (tergantung lokasi). Namun, tubuh manusia punya mekanisme alami untuk mengatur keseimbangan cairan. Selama kamu:
- Minum cukup air saat sahur dan berbuka (1,5–2 liter),
- Makan makanan bergizi (termasuk buah dan sayur yang mengandung air),
- Tidak melakukan aktivitas berlebihan,
maka risiko dehidrasi berat sangat kecil bagi orang sehat.
Gejala dehidrasi ringan seperti mulut kering atau sedikit pusing biasanya bisa diatasi dengan cukup istirahat dan minum air saat berbuka.
Kenapa Tidak Sembarang Minum Oralit Saat Puasa?
Meskipun terdengar aman, mengonsumsi oralit secara rutin saat tidak sakit bisa berisiko:
- Kadar garam berlebihan Oralit mengandung natrium dalam jumlah tinggi. Bagi kamu yang punya tekanan darah tinggi atau gangguan ginjal, ini bisa berbahaya.
- Ketidakseimbangan elektrolit Jika dikonsumsi tanpa indikasi medis, justru bisa mengacaukan keseimbangan elektrolit tubuh.
- Tidak lebih baik dari air putih Untuk pencegahan dehidrasi ringan, air putih tetap yang paling efektif dan aman.
Oralit bukan minuman energi atau pengganti air sehari-hari. Ia adalah obat, bukan suplemen!
Kapan Oralit Boleh Digunakan Saat Puasa?
Kamu boleh mempertimbangkan oralit jika benar-benar mengalami dehidrasi, misalnya karena:
- Diare atau muntah sebelum sahur,
- Berkeringat sangat banyak (misalnya olahraga berat saat tidak puasa),
- Sakit dan tidak bisa makan/minum dengan baik.
Dalam kasus seperti ini, minum oralit saat berbuka bisa membantu pemulihan lebih cepat.
Tips Tetap Terhidrasi Tanpa Oralit
Untuk kamu yang ingin tetap segar tanpa mengandalkan oralit, coba tips berikut:
- Minum 2–3 gelas air saat sahur (jangan langsung banyak sekaligus).
- Konsumsi makanan kaya air timun, semangka, jeruk, sup.
- Hindari makanan terlalu asin, pedas, atau tinggi gula saat sahur.
- Kurangi konsumsi kopi dan teh karena bersifat diuretik (memicu buang air kecil).
- Istirahat cukup dan hindari aktivitas berat di siang hari.
Oralit memang bisa mencegah dehidrasi, tapi bukan untuk digunakan rutin oleh orang sehat saat puasa. Fungsinya adalah sebagai terapi, bukan pencegahan harian. Bagi kamu yang sehat, cukup minum air putih dan makan makanan bergizi saat sahur dan berbuka itu saja sudah cukup untuk menjaga hidrasi tubuh.
Gunakan oralit hanya saat benar-benar dibutuhkan, seperti saat diare atau dehidrasi. Jika kamu punya kondisi medis tertentu (diabetes, hipertensi, ginjal), konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Jaga kesehatanmu dengan cara yang tepat, bukan yang tren. Puasa tetap lancar, tubuh tetap fit!
